Pada hari Jumat Agung, baju berwarna apa yang biasanya dipakai? Ini adalah pertanyaan lazim bagi banyak orang Kristen. Karenanya, penting untuk memahami terlebih dulu jenis pakaian serta warna liturgi mana yang sesuai dengan Jumat Agung tersebut.
Sebelum membahas pakaian
Jumat Agung
Perlu diingat bahwa acara ini diselenggarakan untuk mengenang pengorbanan Yesus. Meskipun demikian, warna pakaian pada Jumat Agung sebetulnya tidak begitu kaku dalam hal regulasi, tetapi harus sesuai dengan petunjuk dari panitianya.
Sehubungan dengan itu,
Good Friday
Atau untuk Jumat Agung, pakaian dengan warna apa sebaiknya dipakai? Untuk memastikan warna busana liturgi yang sesuai, silakan merujuk pada penjelasan di bawah ini.
Biasanya Pakaian Berwarna Apa pada Jumat Agung?
Apa saja warnanya yang bisa digunakan pada hari Jumat Agung? Tidak ada aturan spesifik mengenai pilihan warna baju selama Jumat Agung.
Orang dapat berpakaian dengan warna apapun selama masih terlihat santun, sebab mereka akan berkunjung ke rumah Allah. Sedangkan untuk penampilan pada Jumat Agung, warna merahlah yang disarankan.
Menurut Holy Family Catholic Church, warna merah mewakili darah yang dikurbankan oleh Yesus di atas kayu salib demi keselamatan manusia-Nya. Selain itu, warna ini juga merepresentasikan pengorbanan para martir serta cinta Tuhan yang membara.
Di luar Jumat Agung, warna merah juga diterapkan dalam berbagai peringatan Kristen lainnya seperti Minggu Palma, Minggu Pentakosta, Upacara Penderitaan Tuhan, serta Perayaan Para Martir.
Tidak hanya itu saja, aturan berpakaian pada hari Jumat Agung umumnya dimeriahkan dengan warna hitam guna menghadirkan suasana dukacita. Ini merujuk kepada pengorbanan yang telah diserahkan oleh Yesus Kristus.
Biasanya Mengenakan Pakaian Model Apa pada Jumat Agung?
Tidak hanya terkait dengan pilihan warna, orang Kristen juga bisa penasaran tentang jenis pakaian yang harus dipakai pada hari Jumat Agung. Sebetulnya, aturan spesifik mengenai masalah ini sebenarnya tidak tersedia.
Meskipun demikian, aturan berpakaian pada hari jum’at harus mencakup aspek kesopanan dan kebersihan. Dengan cara ini, Anda bisa mengatur penampilan sesuai.
Jumat Agung
berdasarkan selera.
Anda dapat mencampurkan elemen-elemen dari pakaian moderen dengan pakaian bernuansa agama pada acara ini. Tidak hanya itu, jemaat gereja umumnya turut serta dalam menentukan tipe pakaian yang digunakan.
Warna Apa yang Paling Cocok untuk Paskah?
Membicarakan mengenai warna paling ideal untuk
Hari Paskah
, kita tidak bisa meninggalkan liturgi khusus tersebut. Liturgi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan sekumpulan pedoman tertentu pada ritual keagamaan Kristen.
Liturgi ini mencakup kata-kata,
musik
, perilaku, hingga warna pakaian. Pada setiap perayaan kebaktikan umat Kristiani, petugas liturgi menggunakan pakaian dengan nuansa warna yang tak sama.
Pemilihan warna tersebut bukan semata-mata berdasarkan keinginan saja. Melainkan diimplementasikan mengikuti ketentuan yang ada pada Institutio Generalis Missali Romani.
Adapun warna terbaik untuk
Paskah
Warnanya adalah putih. Penyebutan warna putih dalam acara ini bertujuan untuk menghadirkan suasana gembira, sejalan dengan warna liturgi Paskah yang digunakan.
Daftar Warna Liturgis pada Hari Jumaat Agung serta Artinya
Diambil dari Gereja Episkopal St James, palet liturgi utama mencakup biru, putih, hijau, ungu, dan merah. Masing-masing warna ini membawa arti tersendiri yang berhubungan dekat dengan beberapa perayaan penting dalam kalender gerejawi Kristiani.
1. Biru
Mengacu pada tradisi Ritus Sarum (ritus Gereja Katolik di Inggris zaman dahulu), biru menjadi representasi dari musim Adven. Di masa Abad Pertengahan, saat memproduksi warna biru masih merupakan proses yang sulit dan mahal, maka umat Kristen kerap menggunakan warna ungu sebagai alternatifnya.
Berikut adalah alasannya mengapa Anda tetap menemukan beberapa gereja menerapkan warna ungu selama musim Adven. Tambahan pula, banyak gereja yang mengadopsi ritual Roma daripada Ritual Sarum memakai warna tersebut.
Namun secara
teologis
, biru adalah warna yang tepat untuk musim ini, karena Biru adalah warna Perawan Terberkati, dan Adven adalah tentang Maria ketika kita menantikan kedatangan Tuhan yang berinkarnasi.
Biru adalah warna harapan, penantian, kepercayaan diri, dan antisipasi. Ini semua adalah kata sifat yang menggambarkan musim Adven.
2. Putih
Sementara itu, putih merupakan warna yang terkait dengan Paskah dan
Natal
Warnanya merupakan simbol dari pesta, kegembiraan, serta ketenangan dalam budaya Barat. Di sini, warna putih dengan sentuhan emas mewakili usaha terpenting Tuhan di bumi, yaitu Inkarnasinya dan Kemenangannya.
Putih merupakan warna yang dipakai untuk acara pemakaman. Lebih spesifik lagi, ketika kita menyelenggarakan peringatan pindahnya roh menuju Kerajaan Allah.
Warna putih pun bisa dijadikan pilihanwarna
pembaptisan
Dan perkawinan. Terutama ketika kita menyambut kehadiran seorang anak Allah yang masuk ke dalam keluarga imannya serta saat kita memperingati persatuan dua bagian jiwanya.
3. Hijau
Hijau merupakan warna dari pembelajaran wahyu serta peringatan untuk menyambutnya. Sebagai contoh, hijau bisa mewakili pemberian wahyu oleh Tuhan kepada manusia seperti pada hari Epifani dan Pentakosta.
Epifani atau musim setelah Natal dijalankan untuk merayakan pewahyuan Kristus sebagai Tuhan yang berinkarnasi kepada bangsa-bangsa lain. Sementara Pentakosta terjadi setelah musim Paskah dan mencakup Minggu Tritunggal (kembali ke putih), yang merayakan pewahyuan Allah yang Esa dan kekal sebagaimana dinyatakan dalam pribadi Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Musim ini jatuh pada akhir musim semi dan musim panas, ketika kita melihat alam tumbuh hijau dengan dedaunan, tanaman merambat, dan tanaman pangan. Oleh karena itu, warna hijau melambangkan pertumbuhan rohani kita di dalam Kristus, yang dipupuk oleh Gereja dan Injil.
4. Ungu
Ungu mewakili kesederhanaan jiwa, pengampunan kesalahan, serta kearifan yang timbul dari pemahaman dalam diri. Selain itu, warna ini juga melambangkan kedaulatan raja.
Perbedaan yang mencolok di antara kedua sifat tersebut (kerendahan hati dan kebangsawan) menggambarkan salah satu pesan penting selama Masa Pra-Paskah, yakni tentang Kristus sebagai Raja yang melayani serta usaha berkelanjutan kita untuk menjadikan diri sendiri pelayan bagi dunia ini.
Dalam konteks teologi pertobatan, ungu mewakili introspeksi, sebuah aspek krusial yang perlu dilakukan selama semua periode Prapaskah guna mempersiapkan diri merayakan Paskah.
5. Merah
Merah merupakan warna yang melambangkan sukacita, tenaga, kekuatan, serta segala sesuatu yang mendalam dan bersemangat. Oleh karena itu, merah diartikan sebagai warna dari Roh Kudus.
Warna tersebut membuat kita teringat akan nyala api yang jatuh di atas gereja.
Hari Pentakosta
. Setelah itu menjadi warna yang digunakan dalam perayaan-perayaan Pentakosta.
Tidak hanya itu saja, bahkan warna merah dipakai pula pada Minggu Palma dan sepanjang Pekan Suci. Ini dimaksudkan untuk memperingati perbuatan Roh Kudus ketika Jesus masuk ke Yerusalem serta penderitaannya.
Merah merupakan warna dari Ordo Suci bagi Uskup, sehingga dipakai dalam setiap kunjungan serta tugas episcopal seperti pengurapan suci, ordaining, dan konfirmasi, di mana warna utama yang digunakan ialah merah terang.
Akhirnya, warna merah dipakai sebagai penghormatan kepada seluruh martir suci. Merah ini memberi peringatan tentang darah yang telah tertuang demi iman serta gereja.