sepanjang hidup.
1. Hipertensi
Yaitu suatu kekuatan yang mendorong darah ke dinding bagian dalam arteri. Dampak dari hipertensi dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung, meningkatkan risiko gagal jantung, hingga gangguan pada sirkulasi yang disebabkan oleh penyakit arteri perifer.
Orang yang menderita hipertensi harus mengonsumsi obat sepanjang hidup dengan dosis yang sudah diatur oleh dokter. Tujuan pengobatan ini adalah untuk mencegah dan menghindari komplikasi penyakit yang berbahaya. Selain itu, perlu dipertahankan untuk mencegah peringatan ulang dan mengurangi perkembangan keadaan yang lebih serius.
2. Diabetes
Penyakit diabetes harus dipantau dengan mengonsumsi obat, khususnya bagi penderita diabetes 1. Diabetes jenis 1 harus menggunakan suntikan insulin karena tubuh yang tidak lagi memproduksi insulin sama sekali.
Di antara diabetes tipe 2, mereka harus mengonsumsi obat, tetapi bukan semua. Sementara itu, diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi selama kehamilan. Dengan kadar gula darah yang dapat dikendalikan sejak awal kehamilan tanpa perlu obat-obatan.
3. HIV
Virus Ketahanan Tubuh Manusia (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV menyerang sel darah putih tubuh, sehingga melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat orang mudah terserang penyakit seperti kanker, tuberkulosis, dan infeksi. Penderita penyakit HIV dianjurkan mengonsumsi obat setiap hari sesuai resep dokter.
Menonaktifkan hepatitis B adalah dengan minum obat, yang dapat membantu menjaga agar viral load tetap rendah. Sebaliknya, jika Anda melupakan meminum obat, bisa berarti memberikan peluang hepatitis B untuk berkembang biak dengan cepat, yang berpotensi menipis kekebalan tubuh Anda dan menyebabkan penularan.
4. Asma
Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas, yang menyebabkan gejala seperti sesak napas, batuk, dan mengi. Meskipun pengobatan asma dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya, penderita asma seringkali perlu mengonsumsi obat-obatan seperti bronkodilator atau kortikosteroid inhalasi sepanjang hidup mereka untuk mengendalikan peradangan dan mencegah serangan asma.
5. Depresi dan Gangguan Kecemasan
dan gangguan kecemasan bisa berlangsung lama dan membutuhkan perawatan medis jangka panjang. Obat antidepresan dan antianxiety digunakan untuk menjaga keseimbangan kimia otak, yang membantu pasien mengelola gejala mereka. Meskipun terapi psikologis seperti CBT juga efektif, obat sering kali menjadi bagian penting dalam pengobatan jangka panjang.
Merupakan kontributor dalam penulisan artikel ini.
Bahaya Makan Obat Sakit Kepala Lebih dari 15 Hari Menurut Psikiater