Teganya Patrick Kluivert Bilang Begini ke Shin Tae-yong,Media Korsel: Dia Tabur Garam ke Luka STY

Diposting pada
banner 336x280

Media Korea Selatan menyebutkan pernyataan dari pelatih tim nasional Indonesia yang baru, Patrick Kluivert, mengenai pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong.

Untuk media itu, kata-kata Patrick Kluivert hanya semakin menyakitkan hati Shin Tae-yong.

Menyusul, Patrick Kluivert secara resmi diumumkan sebagai pelatih tim nasional U-20 (Timnas U-20) Indonesia pada Rabu (8/1/2025) sore.

Pelatih dari Belanda itu dikontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun lagi. Saat menangani Persb Paz[dimensi utama Timnas Indonesia Kluivert akan dibantu oleh tim pelatihnya, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

Sebelum diumumkan secara resmi, Patrick Kluivert telah melakukan wawancara dengan media Belanda De Telegraaf

Dalam wawancara itu, Kluivert membahas banyak hal mulai dari misi, mengungkap awal pembicaraan dengan PSSI hingga ucapannya sebagai syukur kepada pelatih sebelumnya yang lebih singkat, dan terima kasih.

Kluivert mengaku tidak butuh waktu lama untuk mempertimbangkan tawaran ML untuk melatih timnas Indonesia.

“Saya langsung sangat antusias karena potensinya luar biasa. Indonesia merupakan negara dengan hampir 300 juta penduduk, dan banyak di antara mereka sangat menyayangi sepak bola,” ujarnya.

Ia juga menyoroti perkembangan sepak bola Indonesia di Eropa, terutama karena kerja keras Shin Tae-yong yang telah memberikan dasar kuat bagi regenerasi pemain.

“Kemungkinan pemain Indonesia tampil di Eropa kini terbuka lebar. Selain itu, berkat Shin Tae-yong, kita memiliki peluang untuk maju ke Piala Dunia FIFA 2026 di Amerika Utara,” kata Kluivert.

Ya, Kluivert menyampaikan rasa syukur kepada pelatih tim nasional Indonesia sebelumnya yang tidak lain dari Shin Tae-yong (STY).

Meskipun klarifikasi itu bertujuan sebagai penghormatan kepada STY, media Korea seperti Sports Seoul dan Best Eleven menganggap pernyataan tersebut kurang menunjukkan cara menghayati empati.

Oleh media asal negara Shin Tae-yong itu, pernyataan Kluivert dianggap seperti “menabur garam di luka” atas situasi kontroversial terkait pemecatan STY.

“Ia mungkin berarti baik, tetapi dalam kondisi sekarang, hal ini seperti “menambah garam ke dalam luka,” tulis Media Korea tersebut.

Setelah itu, penunjukan Kluivert ini menambah semangat tim nasional Indonesia dalam persiapan Piala Dunia.

Publik saat ini menantikan bagaimana Patrick Kluivert sebagai pelatih baru akan membawa skuad Garuda berkompetisi di kancah internasional, dengan kesulitan besar dan harapan yang tinggi dari para pendukung.

Tim nasional Indonesia sekarang berada di babak ketiga babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia dan masih menyimpan harapan untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

Tergabung di Grup C bersama Arab Saudi, Cina, dan Bahrain, Indonesia berada di urutan ketiga dengan enam poin, setara dengan pemain lawan lainnya namun memiliki keunggulan dalam selisih gol.

Indonesia hanya berjarak satu poin dari Australia yang menempati posisi runner-up di bawah Jepang yang saat ini belum pernah dikalahkan dengan 16 poin.


Prestasi Patrick Kluivert

Apa prestasi Patrick Kluivert sebagai calon pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia?

Patrick Kluivert bukanlah seorang yang misterius di suatu dunia sepakbola Eropa.

Pemain lama Barcelona itu pernah hampir memenangkan hadiah bergengsi Ballon d’Or.

Patrick Kluivert lahir di Amsterdama, Belanda pada 1 Juli 1976.

Kluivert melatih di tim muda klub lokal Schellingwoude sebelum bergabung ke tim muda Ajax Amsterdam.

Kemudian Kluivert menjadi salah satu pemain penting generasi emas Ajax Amsterdam pada dekade 1990-an.

Penampilan impresif bersama Ajax menyebabkan asistennya siap untuk bergabung dengan AC Milan pada tahun 1997.

Pada tahun 1998, Kluivert berpindah ke Barcelona dan menjadi bintang utama Barcelona di lini ke depan bersama Rivaldo.

Kluivert tampil dalam 257 pertandingan untuk Barcelona hingga tahun pertandingan selesai 2004 dan mencetak 122 gol.

Patrick Kluivert kemudian bergabung dengan Newcastle United, Valencia, serta PSV Eindhoven, sebelum akhirnya pensiun dari karirnya di LOSC Lille pada musim 2007/2008.

Selama karirnya sebagai pemain sepak bola, Kluivert mencapai tiga gelar Eredivisie Belanda bersama Ajax dan PSV dan satu gelar La Liga Spanyol bersama Barcelona.

Kluivert juga menjadi penampil top Piala Eropa 2000 dan menduduki peringkat kelima Penghargaan Bola Emas 1995.

Meski memiliki karier sebagai pemain yang hebat, karir Patrick Kluivert di bidang pelatihan cukup penuh tantangan. Pria berusia 48 tahun ini mendapatkan lisensi pelatih pada 2008 dan kemudian menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar.

Selain AZ Alkmaar, Patrick Kluivert pernah bekerja sebagai asisten pelatih di Brisbane Roar yang dilatih oleh pelatih Ange Postecoglou, yang sekarang bekerja di Tottenham Hotspur. Kluivert juga pernah menjadi asisten pelatih di NEC Nijmegen, Tim nasional Belanda, dan Kamerun.

Patrick Kluivert pernah menjabat sebagai direktur olahraga di Paris Saint-Germain pada 2016-2017 dan manajer akademi di Barcelona pada 2019-2021.

Ye bikin karir sebagai pelatih kepala, Pelatih Patrick Kluivert dimulai di tim pengganti FC Twente atau Jong Twente pada 2011-2012. Kluivert berhasil membawa Jong Twente meraih kemenangan di Beloften Eredivisie, kompetisi bagi tim pengganti klub Eredivisie yang telah dibubarkan.

Pada tahun 2015, Kluivert diangkat menjadi pelatih tim nasional Kura Kura. Kluivert berhasil membawa tim nasional itu ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONCACAF, prestasi terbaik bagi Kura Kura.

Kluivert kemudian mundur dan menjadi juru bicara mantan sepupunya, Clarence Seedorf di Timnas Kamerun. Namun, Kluivert meninggalkan Kamerun setelah Seedorf diberhentikan pada 2018.

Pada tahun 2021, ayah dari pemain Bournemouth, Justin Kluivert, kembali ke Curacao sebagai pelatih sementara, tetapi kemudian mengundurkan diri setelah beberapa bulan.

Patrick Kluivert dipekerjakan oleh klub Liga Super Turki, Adana Demirspor pada awal musim 2023/2024.

Ekspektasi untuk Kluivert cukup tinggi karena Adana Demirspor yang baru mencapai posisi keempat liganya dan lolos kualifikasi UEFA Conference League.

Namun, Kluivert gagal memenuhi ekspektasi ketika mem danhkan M’Baye Niang dan rekan-rekannya. Patrick Kluivert diberhentikan Adana Demirspor pada Desember 2023 setelah kalah terus-menerus di Liga Super Turki dan tereliminasi dari kualifikasi UEFA Conference League.

Selama magic show Adana Demirpor, Patrick Kluivert mencatat delapan kemenangan dan enam kekalahan dari 20 pertandingan.

Masa Lalunya Dikerok

Hampir pasti menjadi ketua pelatih Timnas Indonesia, masa lalu Patrick Kluivert disorot netizen.

Patrick Kluivert diketahui menjadi korban beberapa skandal ketika masih bermain atau setelah pensiun.

Salah satu skandal yang mengerikan adalah pemerasan kepada Kluivert karena utang judinya beberapa tahun yang lalu.

Pada 2017, koran Belanda, De Volkskrant, melaporkan bahwa Patrick Kluivert diganjar ancaman oleh geng karena utang judinya yang sangat besar.

(Un parlamentir Belgia saat itu melaporkan) Utang judi Kluivert waktu itu mencapai lebih dari satu juta euro.

Patrick Kluivert dikabarkan sering bermain judi saat melatih Jong Twente.

Kendati tidak melanggar hukum, Kluivert disebut kalah terus hingga harus berutang.

Patrick Kluivert juga diduga terlibat dalam pengaturan skor dalam kasus tersebut.

Diancam Geng Kriminal

Menurut The Sun, dicatat Patrick Kluivert diperas geng kriminal karena harus menutup utang judi sekitar £900.000 (sekitar Rp 15 miliar) karena menebus kemenangan FC Twente.

Mantan bek Ajax, Barcelona, dan Newcastle inilah yang sedang menjalani masa jabatannya sebagai direktur sepak bola di Paris Saint-Germain pada saat itu.

Media De Volkskrant melaporkan bahwa Kluivert terlibat dengan sekelompok orang jahat saat ia melatih FC Twente dari tahun 2011 hingga 2012.

Patrick Kluivert mengumpulkan utang sekitar lebih dari £900.000 karena serangkaian taruhan besar.

Seorang mantan pemain internasional Belanda dilaporkan telah melakukan taruhan atas pertandingan yang melibatkan tim utama Twente — dan hal ini menjadi subjek pencprisinglyan.

Geng tersebut melaporkan telah memberikan tekanan besar kepada Patrick Kluivert supaya membayar utangnya.

Namun laporan tersebut menyatakan bahwa tidak ada bukti yang kuat yang menunjukkan Patrick Kluivert terlibat dalam pengaturan pertandingan atau aktivitas permainan judi yang ilegal.

Dan memang tindakannya dianggap tidak ilegal saat itu.

Pengacara Kluivert, Gerard Sprong, telah menegaskan bahwa kliennya tidak bersalah, dengan mengatakan bahwa ia “tidak pernah terlibat dalam upaya untuk memanipulasi pertandingan sepak bola” dan bahwa ia “hanya menjadi korban dalam kasus ini.”

Dan menambahkan bahwa Patrick Kluivert pernah diperiksa hanya “sebagai saksi”.

Dalam tahun 2014, Patrick Kluivert diperas dan cerita ini pertama kali terungkap ketika lima anggota kelompok kriminal didetap.

Direktur PSG ketika itu belum mengeluarkan statement mengenai kasus tersebut secara publik.


(Tribunnews.com/Tio, Sina)


Beberapa bagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diwawancarai Fabrizio Romano, Patrick Kluivert Siap Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026

Advertisement